Sejarah permobilan mencatat bahwa salah satu penemuan
terbaik di sektor pembangkit daya adalah mesin rotary yang dibuat oleh Felix
Wankel. Mesin ini terbilang unik, karena pistonnya merangkap sebagai ruang
bakar dan memiliki gerak berputar (berotasi), bukan seperti mesin lainnya yang
lazim bergerak vertikal ataupun horisontal. Awalnya, mesin rotary dipasang pada
pesawat tempur Jerman di era ‘50-an. Baru kemudian, teknologi ini dilirik
produsen otomotif, seperti GM, Mercedes-Benz, Rolls-Royce, dan Mazda.
Namun, di antara para manufaktur tersebut, di tangan
Mazda-lah lompatan terbesar teknologi mesin rotary terjadi. Melalui Mazda Cosmo
Concept, di ajang Tokyo Motor Show 1963, mesin ini menyihir publik karena meski
berkapasitas kecil, tenaga dan torsinya cukup besar. Tradisi itu berlanjut hingga kini, di mana mesin rotary
adalah jantung pacu wajib untuk mobil sport Mazda RX-series.
Seiring rumor akan hadirnya RX-7 anyar dan RX-8 terbaru di
2010, Mazda terlebih dahulu menggulirkan sumber tenaganya. Mesin ini merupakan
generasi anyar jantung pacu berkode 16X, yang diklaim lebih bertenaga dan lebih
irit, berkat adanya perubahan desain dan penyematan teknologi baru.
Tahun 2009 ini pun selubung misteri RENESIS (akronim darai
Rotary Engine GENESIS) terbaru mulai
tersingkap. Ubahan pertama dapat dilihat dari disematkannya teknologi khas
Mazda, DISI (Direct Injection Spark Ignition). Pada dasarnya, sistem injeksi
ini akan mencampur terlebih dahulu udara dan bensin, sebelum disuntikkan ke
ruang bakar. Tujuannya, agar torsi tetap terjaga di segala putaran. Walhasil,
karena torsi yang dihasilkan konstan, mobil pun akan berakselerasi lebih cepat.
Ubahan berlanjut dengan penggunaan dua busi tiap silinder.
Selain itu, jarak antar busi dan jarak busi ke ruang bakar juga diubah. Cara
ini dilakukan agar pembakaran stabil. Sebagaimana diketahui, piston pada mesin
rotary juga berfungsi sebagai ruang bakar. Kondisi ini mengakibatkan besar
kemungkinan terjadi ketidaksempurnaan pembakaran saat putaran tinggi, karena
piston bergerak terlalu cepat dan waktu percikan api busi tidak tepat. Lalu,
untuk mengeliminasi overlap (bentroknya arus masuk BBM dengan aliran keluar
sisa pembakaran), dimensi piston dan cangkangnya diperbesar.
Isu tentang mesin rotary yang boros oli mesin juga dapat
diatasi dengan mengubah dan memperbesar jalur pelumasan. Penggunaan oli lebih
efisien karena dapat menjangkau area yang lebih luas ketimbang cara lama, di
mana oli mesin berkumpul di satu dua titik pelumasan. Dari perubahan yang ada,
bisa dipastikan terjadi kenaikan kapasitas mesin. Diperkirakan, mesin baru ini
hadir dalam konfigurasi twin rotor, 800 cc x 2 (sebelumnya 654 cc x 2), dengan
bahan bakar lebih hemat 20% dan menghembuskan tenaga hingga 270 hp (dari
sebelumnya 260 hp).
Siklus dari sebuah mesin rotary.
Perhatikan bahwa masing-masing empat stroke diwakili oleh
sisi persegi dan bahwa Top Dead Center (TDC) dan Bottom Dead Center (BDC),
ruang volume maksimum dan minimum, berada di sudut. rotor berputar di satu maju
tingkat ketiga poros eksentrik dan dibutuhkan 270 derajat putaran poros
eksentrik antara TDC dan BDC, dan sebaliknya, yang lebih dari 90 derajat
tingkat stroke 180 dari mesin piston konvensional.
Meskipun
berkonsentrasi hanya pada satu ruang kerja , demi kejelasan, perlu
diketahui bahwa setiap ruang melakukan siklus sendiri, 120 derajat keluar dari
fase dengan tetangganya. Dengan cara ini, tiga kamar berkontribusi pada
produksi satu stroke daya per rotor per putaran dari poros eksentrik, yang
menghasilkan dua kali kapasitas mesin piston perpindahan nilai identik.
Memvisualisasikan volume ruang kerja tidak semudah
melakukannya untuk bagian-bagian mesin yang solid. Animasi mesin, di bawah ini,
akan membantu Anda melihat ruangan sebagai volume dinamis mengubah yang
bergerak di dalam mesin karena bekerja melalui siklus. Sekarang, bayangkan
urutan ini terjadi secara bersamaan, 120 derajat keluar dari fase, pada ketiga
tampilan rotor.
Intake
Udara / campuran bahan bakar memasuki silinder melalui
intake manifold; gerakan rotor pasukan ke ruang berikutnya.
intake manifold
Bagian-bagian di mana udara / campuran bahan bakar memasuki
silinder.
Power
Ketika tingkat kompresi tercapai, busi menghasilkan bunga
api yang memicu udara / campuran bahan bakar
Rotor
Segitiga piston balik sebuah poros eksentris sekitar dan
mengirimkan sebuah gerak rotasi secara langsung dengan crankshaft
Exhaust
Dalam bagian ini sebelum manifold knalpot, gas terbakar
dikeluarkan oleh rotor.
Compression
putaran Rotor itu mengurangi volume pada ruang dan
memampatkan campuran.
Exhaust Manifold
Melalui pipa gas yang terbakar dikeluarkan dari silinder.
Source :
https://himoto.wordpress.com/2010/10/15/rekayasa-mesin-rotary-mazda/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar